Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bidang Pendidikan


A. Pengertian dan Tujuan PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu metode penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas untuk memahami dan memperbaiki proses pembelajaran serta meningkatkan kualitas pengajaran. Tujuan utama PTK adalah untuk mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran, mencari solusi yang efektif, dan menerapkan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

B. Tahapan PTK (Perencanaan, Tindakan, Observasi, Refleksi)

  1. Perencanaan: Tahap perencanaan melibatkan pemilihan masalah pembelajaran, merumuskan tujuan yang ingin dicapai, merencanakan langkah-langkah tindakan, serta merancang instrumen pengumpulan data. Perencanaan ini harus cermat agar tindakan yang dilakukan dapat diukur secara sistematis.

  2. Tindakan: Pada tahap tindakan, guru melaksanakan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Ini dapat berupa penerapan metode baru, penggunaan media yang berbeda, atau pengaturan aktivitas pembelajaran yang lebih efektif.

  3. Observasi: Observasi dilakukan selama penerapan tindakan. Guru mengamati secara seksama interaksi antara siswa, aktivitas pembelajaran, dan tanggapan siswa terhadap perubahan yang diterapkan. Data observasi ini akan digunakan sebagai dasar evaluasi.

  4. Refleksi: Pada tahap ini, guru menganalisis data observasi dan mencari tahu apakah tujuan telah tercapai. Jika hasilnya positif, langkah-langkah tindakan dapat diadopsi sebagai praktik terbaik. Namun, jika hasilnya belum memuaskan, guru melakukan refleksi untuk mengidentifikasi penyebabnya dan mengajukan perubahan yang diperlukan.

C. Kelebihan dan Kelemahan PTK

1. Kelebihan:

  1. Konteks Spesifik: PTK dilakukan di dalam kelas dengan mengacu pada kebutuhan dan konteks spesifik, sehingga solusi yang dihasilkan lebih sesuai dengan kondisi nyata.

  2. Partisipasi Guru: Guru berperan aktif dalam merancang, melaksanakan, dan mengawasi proses penelitian. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman guru terhadap pembelajaran.

  3. Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Dengan siklus perbaikan berkelanjutan, kualitas pembelajaran cenderung meningkat seiring waktu.

2. Kelemahan:

  1. Keterbatasan Umum: Hasil PTK tidak selalu dapat diterapkan secara umum karena cakupan penelitiannya hanya dalam konteks kelas tertentu.

  2. Waktu dan Sumber Daya: PTK membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup untuk merencanakan, melaksanakan, dan menganalisis setiap siklus tindakan.

  3. Subyektivitas: Interpretasi guru terhadap data observasi dapat dipengaruhi oleh pandangan pribadi, sehingga hasilnya cenderung bersifat subjektif.

Referensi:

  1. Kemmis, S., & McTaggart, R. (1988). The action research planner. Deakin University Press.
  2. Hopkins, D. (2002). A Teacher's Guide to Classroom Research. McGraw-Hill Education.
  3. Sagor, R. (2000). Guiding school improvement with action research. Association for Supervision and Curriculum Development.

Posting Komentar

0 Komentar

HEADLINE ARTIKEL

Cara Mengirimkan Artikel Publikasi di Majalah Pendidikan dan Dakwah