Penulis: Nur Mawaddah Warohmah, S.Pd, mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan
Dunia pendidikan kembali digemparkan dengan 2 kasus perundungan yang terjadi pada Septemper tahun ini. Kasus yang pertama yaitu perundungan yang dilakukan kakak kelas terhadap bocah kelas 2 SD ( Sekolah Dasar). Kedua, kasus perundungan yang dilakukan oleh teman sebaya siswa SMP kelas 2. Jika ditelisik lebih dalam lagi menurut data KPAI tahun 2023, kasus perundungan sudah terjadi sebanyak 50% mulai dari bulan Januari sampai September 2023.
Menurut psikolog Andrew Mellor, perundungan adalah pengalaman yang terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain. Dia takut apabila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi sedangkan korban merasa tidak berdaya untuk mencegahnya. Bercermin dari beberapa kasus tersebut maka sangat diperlukannya edukasi, baik untuk orang tua, guru dan siswa semua tingkatan mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Kasus perundungan yang pertama terjadi di tingkat SD siswi kelas 2 SD Negeri Menganti, Gresik, Jawa Timur. Informasi pemberitaan media melaporkan aksi seorang kakak kelas mencolok mata adik kelasnya dengan menggunakan tusukan bakso sehingga menjadi buta. Adapun pemicu kekerasan tersebut adalah karena korban dimintai uang namun menolak untuk memberikannya.
Kasus perundungan yang kedua, siswa kelas 2 SMP Negeri 2 Cimanggu berinisial MK (15) dan WS (14), sebagai tersangka kekerasan dalam bullying atau perundungan terhadap FF (14). Pelaku menganiaya korban dengan memukul, menyeret, menginjak, dan menendang berkali-kali hingga tersungkur. Korban tidak melawan dan dia tampak tidak berdaya sambil merintih kesakitan.
Bentuk perundungan di dunia pendidikan itu banyak macamnya di antaranya: senioritas, melabrak korban, dan mengucilkan korban. Dampak perundungan bagi korban di antaranya terganggu psikis korban, cenderung menutup diri, menurunnya prestasi, merasa sakit di bagian fisik. Cara mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekitar adalah sebaiknya kita terlebih dulu menanamkan beberapa sikap terpuji kepada anak, berbagi kesadaran dan pengetahuan tentang perundungan kepada teman, saudara dan orang lain. Kita harus menumbuhkan sikap rasa percaya diri yang besar, mendorong anak berprestasi, dan menjalin pertemanan dengan banyak orang. Ajari anak didik supaya tidak mudah terpancing emosi, jangan menunjukkan sikap takut, sedih dan cemas. Hal yang penting adalah saling mendukung satu sama lain dengan teman yang mengalami perundungan.Pada hakikatnya dunia pendidikan itu adalah tempat untuk menuntut ilmu, mengasah bakat, dan menguji keterampilan. Dalam mendidik anak, peran orang tua sangat dibutuhkan, bukan hanya mengharapkan didikan dari guru di sekolah. semakin pesatnya perkembangan zaman sehingga banyak media atau tontonan yang tidak layak ditonton oleh anak-anak, remaja dan dewasa. Tontonan yang dapat menyebabkan perubahan mental, dan prilaku anak itu sendiri. Banyak saat ini tontonan yang tidak pantas untuk diketahui oleh anak-anak sehingga mereka terkontaminasi secara tidak sengaja karena tontonan.
0 Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda