Ticker

    Loading......

Header Ads Widget

.

Pentingnya Kemampuan Literasi Siswa dalam Menghalau Serangan Informasi Hoaks

Penulis: Armi Riski Gultom, mahasiswa Program studi Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana UIN Syekh  Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan


Kemampuan literasi dalam pendidikan adalah salah satu elemen paling krusial dalam perkembangan siswa. Literasi mencakup kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, serta pemahaman dan penerapan pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai jenis teks dan media. Wise et al (2023) menyebutkan bahwa literasi ini sangat penting untuk prestasi akademis dan untuk menghasilkan warga negara yang melek huruf. Pemahaman bacaan yang baik adalah tujuan dari pengajaran membaca yang diharapkan dapat dimiliki oleh para siswa saat ini.

Literasi dapat menjadi kunci untuk mengakses pengetahuan dan informasi. Kemampuan membaca dengan baik memungkinkan siswa untuk memahami buku teks, artikel, dan sumber informasi lainnya. Dengan literasi yang baik, siswa dapat belajar sepanjang hidup dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai topik.

Meningkatkan kemampuan literasi siswa memiliki beragam manfaat yang sangat penting. Literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga pemahaman, analisis, dan interpretasi informasi. Di era digital, pemahaman literasi ini juga semakin penting untuk dimiliki oleh setiap orang termasuk itu para pelajar masa kini. Siswa perlu mampu menilai dan mengkritisi informasi yang mereka temui di media sosial, internet, dan media lainnya. Akses informasi saat ini menjadi lebih mudah dan cepat, namun di tengah kemudahan tersebut, muncul pula fenomena yang merugikan, yaitu mewabahnya informasi hoaks atau palsu. Informasi hoaks dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial dan platform online lainnya, sehingga dapat mempengaruhi pandangan dan keputusan seseorang.

Dengan demikian, kemampuan literasi memainkan peran sentral dalam pendidikan. Guru dan lembaga pendidikan perlu memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan literasi siswa, karena ini akan membantu mereka menjadi pembelajar yang lebih komprehensif dan sukses dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Lembaga pendidikan juga memiliki peran penting dalam membekali siswa dengan kemampuan literasi yang kuat untuk menghadapi serangan informasi hoaks.

Pentingnya Kemampuan literasi siswa ini setidaknya mencakup 4 hal: Pertama, kemampuan literasi siswa membantu mereka dalam memahami dan menafsirkan informasi dengan lebih baik. Dengan keterampilan ini, siswa dapat mengidentifikasi informasi hoaks dan membedakan antara fakta dan opini. Kedua, siswa yang memiliki kemampuan literasi yang baik akan lebih waspada terhadap informasi hoaks dan tidak mudah terpengaruh olehnya. Mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mencegah penyebaran informasi palsu di lingkungan mereka.

Ketiga, kemampuan literasi siswa juga melatih mereka untuk berpikir kritis dan menganalisis informasi dengan bijak. Dengan keterampilan ini, siswa dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan dalam informasi yang mereka temui, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih rasional. Keempat, mempersiapkan siswa untuk masa depan, dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kemampuan literasi siswa menjadi keterampilan yang sangat berharga. Siswa yang memiliki kemampuan literasi yang kuat akan lebih siap menghadapi tantangan informasi di masa depan dan menjadi kontributor yang berkompeten di masyarakat.


Peningkatan kemampuan literasi siswa sehingga dapat menjadi self defender terhadap isu-isu disinformasi/hoaks dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

1.      Adanya pendidikan literasi media. Lembaga pendidikan perlu memasukkan pendidikan literasi media dalam kurikulum mereka. Hal ini meliputi pengajaran tentang cara mengidentifikasi dan menghindari informasi hoaks, serta membangun sikap kritis terhadap media.

2.      Penggunaan teknologi pendidikan yang tepat. Lembaga pendidikan dapat memanfaatkan teknologi pendidikan, seperti platform e-learning, untuk melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan literasi mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran interaktif, evaluasi kritis terhadap sumber informasi, dan diskusi kelompok. Pendidikan Literasi Interaktif memadukan penelitian dan teori terkini terkait desain pembelajaran berbasis teknologi untuk pengembangan literasi anak (Kinzer & Verhoeven, 2023). Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk membangun lingkungan pembelajaran literasi yang kompatibel dengan proses kognitif dan sosial siswa.

3.      Kolaborasi dengan pihak terkait. Lembaga pendidikan dapat bekerja sama dengan pihak lain, seperti lembaga penelitian atau media literasi, untuk mengadakan pelatihan dan seminar tentang literasi informasi. Kolaborasi ini dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pentingnya kemampuan literasi.

Sementara itu, Hendaryan et al (2022) menyebutkan adapun implementasi literasi digital dalam Gerakan Literasi Sekolah ini dapat dilakukan dengan berbagai tahap, seperti pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Dengan membangun kemampuan literasi siswa secara terbiasa maka hal ini nantinya dapat menghalau serangan informasi hoaks, lembaga pendidikan juga dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia yang penuh dengan informasi yang tidak valid. Kemampuan literasi yang kuat akan membantu siswa menjadi konsumen informasi yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.

 


 

Posting Komentar

0 Komentar

HEADLINE ARTIKEL

Cara Mengirimkan Artikel Publikasi di Majalah Pendidikan dan Dakwah