Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

LGBT Membuat Hidup Jadi Mudarat


Penulis : Tua Dalimunthe
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan 
 

Sejarah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) sangat kompleks dan bervariasi di berbagai bagian dunia. Perlu diingat bahwa pandangan terhadap LGBT telah berubah sepanjang sejarah dan masih terus berkembang. Berikut adalah beberapa poin penting dalam sejarah LGBT:

Era Kuno terdapat bukti-bukti sejarah yang menunjukkan bahwa hubungan sesama jenis telah ada sejak zaman kuno. Beberapa budaya seperti Yunani Kuno dan Romawi menggambarkan hubungan sesama jenis dalam bentuk sastra dan seni.

Era Abad Pertengahan selama periode ini, gereja memiliki pengaruh besar terhadap pandangan masyarakat terhadap seksualitas. Sikap terhadap homoseksualitas menjadi lebih negatif dan dianggap sebagai dosa.

Era Modern Awal pada abad ke-19, mulai muncul gerakan hak-hak sipil di beberapa bagian dunia. Beberapa individu mulai menuntut hak-hak mereka, termasuk hak untuk berhubungan dengan sesama jenis.

Periode Antara Perang Dunia pada abad ke-20, gerakan hak-hak LGBT mulai berkembang di beberapa negara, terutama di Amerika Serikat dan Eropa. Tetapi, banyak negara masih memiliki undang-undang yang melarang hubungan sesama jenis.

Era Hak Sipil dan Gerakan Hak LGBT pada tahun 1960-an dan 1970-an, gerakan hak sipil dan protes anti-perang juga memengaruhi gerakan LGBT. Ini mencakup pemberontakan Stonewall pada tahun 1969 di New York City, yang dianggap sebagai awal mula gerakan hak LGBT modern.

Peningkatan Kesadaran dan Pengakuan pada tahun 1990-an dan awal 2000-an, ada peningkatan kesadaran terhadap isu-isu LGBT dan semakin banyak negara yang mencabut undang-undang anti-LGBT.

Perkembangan Hukum dan Pengakuan anyak negara mulai mengakui hak-hak LGBT, termasuk hak untuk menikah dan mengadopsi anak. Pada tahun 2015, Amerika Serikat mengesahkan pernikahan sesama jenis secara nasional melalui putusan Mahkamah Agung.

Tantangan dan Perkembangan Global meskipun ada perkembangan positif, masih banyak negara di seluruh dunia yang menghadapi diskriminasi dan kekerasan terhadap komunitas LGBT. Gerakan hak LGBT terus berjuang untuk pengakuan hak-hak mereka secara global.

Pandangan Islam terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) memang bervariasi di kalangan umat Islam. Sementara banyak ulama dan kelompok Muslim memandang homoseksualitas sebagai pelanggaran terhadap ajaran agama, pendekatan terhadap LGBT dapat berbeda-beda di antara individu dan masyarakat Muslim. Penting untuk diingat bahwa pandangan dan pemahaman terhadap ajaran agama dapat beragam, dan ada berbagai interpretasi terhadap teks-teks agama, termasuk Al-Qur'an dan Hadis.

Ayat tentang dilarang LGBT :  Qur’an Surah Asy-Syu'ara ayat 165-166.

اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعٰلَمِيْنَ ۙ

وَتَذَرُوْنَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ عٰدُوْنَ

 

 

"Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks). Dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas.”  


Menurut Penjelasan Ayat di atas:

Pernyataan ini mencerminkan pandangan keagamaan yang berasal dari keyakinan dalam takdir dan kehendak Allah Swt. Berikut adalah penjelasan terhadap beberapa konsep yang terkandung dalam pernyataan tersebut Pertama kehidupan manusia dan mahkluk hidup tersebut menyiratkan keyakinan bahwa kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup di dunia ini telah ditentukan oleh Allah. Dalam konteks ini, orang percaya bahwa takdir, nasib, dan segala aspek kehidupan sudah diatur oleh Allah sesuai dengan rencana-Nya. Kedua pencarian pasangan dan mengenal sesama ini menyoroti pandangan bahwa Allah telah menciptakan manusia agar saling mengenal dan memiliki pasangan hidup. Dalam banyak keyakinan agama, perkawinan dianggap sebagai suatu institusi yang diatur oleh Allah Swt dan menjadi bagian dari rencana ilahi.

Ketiga syukur atas pemberian Allah, bersyukur atas apa yang Allah berikan mencerminkan sikap tawakal (penerimaan) terhadap segala yang telah ditentukan oleh-Nya. Sikap bersyukur dianggap sebagai bentuk pengakuan terhadap nikmat dan pemberian Allah yang telah diberikan kepada manusia. Keempat  Sadar Terhadap Perbuatan yang Dilarang Allah: Bagian ini menegaskan bahwa sebagai hamba Allah, seseorang harus sadar terhadap perbuatan yang dilarang oleh agama. Hal ini mencerminkan konsep moral dan etika dalam konteks keagamaan, di mana orang diingatkan untuk menghindari perilaku yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama.

Secara keseluruhan, pernyataan tersebut mencerminkan pandangan agama yang menekankan kepercayaan pada takdir, tawakal, dan ketaatan terhadap ajaran agama sebagai suatu bentuk penghormatan kepada Tuhan. Pendekatan ini dapat ditemukan dalam berbagai keyakinan agama di seluruh dunia, masing-masing dengan nuansa dan interpretasi yang unik. Muslim mungkin memiliki pandangan yang lebih inklusif terhadap LGBT, sementara yang lain mungkin menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai agama. Penting juga untuk mencatat bahwa pandangan agama tidak selalu mencerminkan pandangan masyarakat secara keseluruhan.

Masyarakat Muslim mungkin lebih terbuka terhadap keragaman seksual, sementara yang lain mungkin lebih konservatif. Seiring berjalannya waktu, pemahaman dan pandangan terhadap isu LGBT dalam berbagai masyarakat, termasuk masyarakat Muslim, dapat mengalami perubahan sejalan dengan perubahan budaya, sosial, dan politik. Penting untuk terus berdialog dan memahami berbagai perspektif dalam konteks keberagaman yang ada dalam masyarakat.

Demikian tentang LGBT adalah kisah perjuangan untuk hak-hak yang sama, pengakuan, dan penerimaan di tengah perubahan sikap masyarakat dan hukum. Perjalanan ini terus berkembang, dan setiap tahunnya membawa tantangan dan kemajuan baru bagi komunitas LGBT di seluruh dunia.

 

Posting Komentar

0 Komentar

HEADLINE ARTIKEL

Cara Mengirimkan Artikel Publikasi di Majalah Pendidikan dan Dakwah