Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

PKM Mahasiswa: Thematic Vocabulary melalui Total Physical Response (TPR)


Penulis: Ida Royani, M.Hum
Dosen pada Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 
UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan
 

Kegiatan ini merupakan realisasi Rancangan Program belajar Karya Mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Rancangan kegiatan pembelajaran untuk pembelajar Bahasa Inggris, yang termasuk golongan usia muda atau yang dikenal dengan istilah English for Young Learners (EFYL), diajukan sedemikian rupa untuk selanjutnya diaplikasikan ke sekolah yang menjadi tujuan mahasiswa, dalam hal ini SD Negeri 200508 Padangsidimpuan. Dalam pembimbingan dosen terhadap arah dan tujuan kegiatan yang sukses dan persetujuan guru bidang studi Bahasa Inggris di sekolah tujuan, maka kegiatan mengajar menggunakan metode Total Physical Response (TPR) dapat dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini juga sebagai sarana penumbuhan minat keguruan mahasiswa dalam mendesain dan implementasi kurikulum yang dirancang sendiri, khususnya untuk EFYL.

Metode pelaksanaan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan menggunakan metode Total Physical Response (TPR), metode ini merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar. Metode ini menggunakan gerak tubuh dan aktivasi seluruh anggota badan dalam memahami kata dalam Bahasa Inggris tanpa mengartikannya secara langsung. Menggunakan metode ini membantu guru mengajar bahasa Inggris dalam menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, sebab kelas akan dipenuhi dengan gerakan tubuh siswa maupun guru.

Metode mengajar Bahasa Inggris menggunakan Teknik TPR memiliki prinsip tersendiri yang mengedepankan kegiatan fisik di dalam kelas. Petunjuknya adalah bersifat ‘action’ yakni kata kerja yang dapat dielaborasi sedemikian rupa sehingga menciptakan pembelajaran bahasa yang menggunakan gerakan sebagai media belajar. Karakteristik materi ajarnya berupa kata kerja yang sinonim baik dalam level gradasi, antonim maupun resiprokal atau (timbal balik). Contohnya seperti kata kerja melihat ‘look’ dengan ‘stare’, kata kerja membuka ‘open’ dengan ‘close’ atau kata kerja memberi ‘give’ dengan ‘receive’. Bentuk kegiatan fisik yang menginisiasi gerakan di ruang kelas dijadikan sebagai bahan belajar oleh guru sehingga siswa mampu menangkap ide dan pemahaman terhadap kosa kata yang memiliki relasi, yang berhubungan satu dengan yang lain.

 

Pada kesempatan kali ini, penulis mengajarkan vocabulary tematik dengan melakukan game miming yang dapat dikategorikan sebagai teknik sederhana pengaplikasian teknik TPR sebagai ice breaking siswa, contohnya gambar orang yang sedang mandi, makan, minum, tidur dan berdo’a. Kegiatan ini dilakukan dengan berkelompok yang terdiri dari 7 orang 3 kelompok, setiap siswa yang di depan melihat gambar tersebut dan siswa yang lain menghadap ke belakang kemudian siswa yang di depan memperagakan gambar yang dilihatnya, sampai siswa yang terakhir, dan setelahnya siswa yang berada di barisan paling belakang maju ke depan dan menyebutkan gambar tersebut. 

Selanjutnya, pemateri (mahasiswa yang ditunjuk oleh Dosen Pembimbing) melaksanakan pembelajaran menggunakan TPR dengan materi yang beragam, seperti, Direction: Move forward, backward, turn to left, turn to right, dan kata kerja sehari-hari seperti get up, take a shower, sleep, eat, walk, run dan lain sebagainya. Perlu diingat bahwa guru dalam hal ini hanya sebagai inisiator dalam mengenalkan kata kerja sebagai input kosa kata siswa di samping sebagai figur yang melakukan gerakan ataupun motion and movement atas materi yang dipelajari. Sehingga, siswa memperoleh pemahaman sendiri terhadap kosa kata yang dimaksud melalui gerakan yang dicontohkan oleh guru. Kegiatan ini berlangsung dengan kondusif sebab guru telah mengatur posisi siswa dan perlengkapan kelas lain agar mampu membuat leluasa dalam bergerak di ruang kelas.

 


Guru mempraktikkan gerakan terlebih dahulu kemudian diikuti oleh siswa. Selain itu, guru juga melakukan gerakan seraya berujar kosa kata yang sesuai dengan gerakannya. Siswa medengar dan menebak makna dari kosa kata tersebut, bisa dengan secara langsung mengatakannya dengan Bahasa Indonesia, atau bisa dengan menunjuk tangan dengan inisiatif sendiri dan mengartikannya dalam Bahasa Indonesia. Jika siswa telah mampu melakukan penyerapan makna akan kosa kata yang diajarkan, maka guru mulai untuk melakukan latihan pengucapan yang benar diikuti dengan gerakan katanya. Begitu seterusnya sampai siswa akurat dalam mengucapkan kosa kata yang dimaksud.

Selanjutnya, tak hanya sampai di situ, guru juga berusaha memahamkan siswa dalam pemakaian kosa kata tersebut dengan mensubstitusi Subject untuk dibuat menjadi kalimat sederhana. Seperti subjek, I, you, they, she, he dan we. Secara bergantian antara guru dan siswa, mengujarkan kalimat menggunakan subjek dan kosa kata kerja yang telah dipelajari. Sebagai media, guru menunjukkan makna subjek tersebut dengan gerakan yang dapat dilihat oleh siswa. Seperti, jika subjek ‘I’ guru menunjuk dirinya sendiri, kemudian jika menggunakan subjek ‘He’ guru menunjuk siswa laki-laki dan begitu selanjutnya sampai siswa mampu mempraktikkan apa yang telah dipelajari.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di ruang kelas, kegiatan belajar ini sangat baik dalam mengaktivasi gerakan siswa usia sekolah dasar. Siswa menikmati instruksi guru, mempraktikkan dengan riang, sampai terjadi pengulangan yang bermanfaat untuk latihan pengucapan, menyimak dan berbicara siswa. Selain diberikan waktu untuk demonstrasi di depan kelas, siswa juga sangat tertarik untuk mengulanginya di hadapan guru dan teman-temannya, sehingga diyakini mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa tanpa koreksi eror yang berlebihan.

Sebagai reinforcement terhadap keaktifan siswa dalam belajar, guru memberikan reward sederhana kepada siswa dengan mengutarakan quiz yang berhubungan dengan materi belajar siswa di akhir pembelajaran. Oleh sebab itu, kegiatan belajar mengajar menggunakan TPR sangatlah direkomendasikan untuk level usia dan profisiensi siswa ini. Kami sebagai penyelenggara kegiatan mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah Dasar SDN 200508 Padangsidimpuan yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan kegiatan ini. Selanjutnya, kepada Dosen Pengampu mata kuliah English for Young Learner, Mam Ida Royani, M. Hum, kami ucapkan terima kasih atas bimbingan yang diberikan untuk melangsungkan kegiatan kami ini. Akhirnya, kepada teman-teman kami yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan ini, kami ucapkan terima kasih.

Posting Komentar

0 Komentar

HEADLINE ARTIKEL

Cara Mengirimkan Artikel Publikasi di Majalah Pendidikan dan Dakwah