Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

Kontribusi Mahasiswa Sebagai Agent Of Change Dalam Membangun Indonesia Emas 2045

Foto ilustrasi: Era Society 5.0

Nurhalima Hsb

Mahasiswi Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

 

Perubahan reformasi yang terus berjalan menjadikan kita sebagai generasi muda (Mahasiswa) memerlukan adanya pembekalan dalam diri, yaitu dengan berbagai keahlian untuk menghadapi tantangan era society 5.0. Society 5.0 sebagai komplemen revolusi industry 4.0 perlu diarahkan pada peran generasi muda (Mahasiswa) untuk kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang. Era society 5.0 adalah suatu konsep yang mendefisikan dimana manusia dan teknologi berjalan berdampingan untuk menunjang taraf hidup manusia secara berkelanjutan. Dalam society 5.0 komponen utamanya adalah manusia mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi yang akan meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dengan masalah ekonomi di kemudian hari.

Di dalam era society 5.0 perubahan terus bergerak cepat baik dari produk, pasar, cara berpikir manusia, kompetensi manusia, dan teknologi yang semakin canggih. Hal tersebut akan menjadi peluang ataupun tantangan bagi generasi muda dalam menghadapi persaingan-persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, diperlukan agent of change dalam menghadapi persaingan dan tantangan tersebut.

Agent of change merupakan sosok yang menginisiasi suatu perubahan atau bertindak sebagai katalis untuk sebuah proses perubahan dalam suatu institusi. Agent of change disini yaitu generasi muda atau generasi Z terutamanya mahsiswa, yang memiliki peran sebagai garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa Indonesia. Peran generasi muda atau generasi Z terutamanya mahsiswa di sini sangat dibutuhkan dikarenakan banyaknya perubahan yang akan terjadi di Indonesia, sebagai generasi muda kita harus mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia agar dapat sukses di era society 5.0.

  Pengertian Society 5.0

Society 5.0 adalah kelanjutan dari konsep “Society 4.0,” yang dikenal sebagai Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 mengacu pada penggunaan teknologi digital dan otomatisasi dalam industri dan manufaktur. Namun, Society 5.0 mengambil langkah lebih jauh dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat secara menyeluruh. Society 5.0 adalah konsep yang muncul di Jepang dan telah menjadi topik penting dalam diskusi global tentang transformasi sosial dan ekonomi di era digital. Konsep ini mengusung visi tentang bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.

Karakteristik Utama Society 5.0

1.   Integrasi Teknologi dan Manusia Salah satu karakteristik utama Society 5.0 adalah integrasi yang erat antara teknologi dan manusia. Ini mencakup penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan big data untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Contoh konkretnya adalah penggunaan AI dalam perawatan kesehatan untuk diagnosis yang lebih akurat dan perawatan yang lebih personal.

2.    Pemberdayaan Individu dan Komunitas Society 5.0 juga bertujuan untuk memberdayakan individu dan komunitas untuk mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi. Melalui akses yang lebih besar terhadap data dan teknologi, masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan dan memecahkan masalah bersama.

3.   Solusi Berkelanjutan Konsep ini juga menekankan solusi berkelanjutan bagi masalah lingkungan dan sosial. Dengan menggunakan teknologi untuk mengelola sumber daya secara lebih efisien, Society 5.0 bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan.

 

Kelebihan Society 5.0

Society 5.0 adalah istilah yang merujuk pada visi masa depan di mana teknologi digunakan untuk meningkatkan dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua orang. Beberapa kelebihannya adalah :

a.   Integrasi teknologi dan masyarakat: Society 5.0 melibatkan integrasi teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, dan robotika, ke dalam semua aspek masyarakat, termasuk ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

b.   Desain berpusat pada manusia: Konsep ini dirancang untuk memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan manusia, bukan kepentingan perusahaan atau pemerintah.

c.   Keberlanjutan: Konsep ini bertujuan mencapai keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui penggunaan teknologi dan praktik canggih yang meminimalkan dampak negatif pada planet ini.

d.   Inklusivitas: Konsep ini berusaha menjadi inklusif dan terjangkau bagi semua anggota masyarakat, tidak peduli usia, kemampuan, atau status sosio-ekonomi mereka.

e.   Kerjasama dan co-creation: Society 5.0 mendorong kerjasama dan co- creation antara individu, organisasi, dan pemerintah, untuk menstimulasi inovasi dan menyelesaikan masalah yang kompleks.

Beberapa manfaat potensial konsep ini termasuk peningkatan produktivitas dan efisiensi, peningkatan kesehatan dan pendidikan, dan kualitas hidup yang lebih tinggi bagi semua anggota masyarakat. Namun, juga penting untuk mempertimbangkan dampak negatif potensial dari teknologi ini, seperti potensi penggantian pekerjaan dan kekhawatiran privasi.

Kekurangan Society 5.0

Seperti teknologi atau konsep masyarakat baru lainnya, Society 5.0 juga memiliki kekurangan dan tantangan potensial. Beberapa kekurangan dan batasan potensial yang harus diterapkan termasuk:

 a.  Penggantian pekerjaan: Penggunaan otomatisasi dan kecerdasan buatan yang semakin meningkat dalam Society 5.0 dapat potensial menyebabkan penggantian pekerjaan tertentu, yang menyebabkan pengangguran dan ketimpangan pendapatan.

 b.   Kekhawatiran privasi: Penggunaan teknologi yang luas dalam konsep ini juga dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi, karena data pribadi individu mungkin dikumpulkan dan digunakan oleh perusahaan atau pemerintah.

 c.   Masalah etis: Integrasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan robotika ke dalam masyarakat juga menimbulkan masalah etis tentang potensi penyalahgunaan teknologi ini atau merugikan manusia.

 d.   Aksesibilitas: Society 5.0 mungkin tidak terjangkau atau inklusif bagi semua orang, karena biaya teknologi canggih mungkin terlalu tinggi bagi beberapa individu atau masyarakat.

 e.   Perubahan masyarakat: konsep ini juga dapat membawa perubahan masyarakat yang signifikan, seperti perubahan cara kerja, peran pemerintah, dan distribusi kekayaan, yang mungkin sulit bagi beberapa orang untuk menyesuaikan diri.

 

Solusi untuk Menangani Kekurangan Society 5.0

Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani kekurangan dan tantangan potensial Society 5.0 dan memastikan bahwa ia memberikan manfaat bagi semua anggota masyarakat:

  a.   Investasi dalam pendidikan dan pelatihan

Untuk menangani potensi penggantian pekerjaan yang disebabkan oleh otomatisasi dan kecerdasan buatan, penting untuk berinvestasi dalam program pendidikan dan pelatihan yang membantu individu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan dalam teknologi terbaru di konsep masyarakat satu ini.

  b.   Implementasi perlindungan privasi yang kuat

Untuk menangani kekhawatiran tentang privasi, penting untuk menerapkan perlindungan privasi yang kuat yang memastikan bahwa data pribadi individu dikumpulkan, digunakan, dan dibagikan dengan bijaksana. Ini mungkin termasuk menerapkan undang-undang dan regulasi yang melindungi privasi, serta memberikan edukasi kepada individu tentang hak privasi mereka dan cara melindungi data pribadi mereka.

  c.   Menangani masalah etis

Untuk menangani masalah etis yang terkait dengan penggunaan teknologi canggih dalam masyarakat ini, penting untuk menetapkan panduan dan regulasi yang jelas untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara etis dan bertanggung jawab. Ini mungkin termasuk pembuatan komite etis atau pengembangan kerangka etis untuk menuntun pengembangan dan penggunaan teknologi ini.

  d.   Mendorong inklusivitas

Untuk memastikan bahwa Society 5.0 terjangkau dan inklusif bagi semua anggota masyarakat, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk membuat teknologi canggih terjangkau dan tersedia bagi semua individu dan masyarakat, tidak peduli status sosio-ekonomi mereka.

  e.   Mendorong kerjasama dan co-creation

Untuk menangani tantangan potensial perubahan masyarakat yang ditimbulkan oleh Society 5.0, penting untuk mendorong kerjasama dan co-creation antara individu, organisasi, dan pemerintah. Ini dapat membantu memastikan bahwa perubahan yang ditimbulkan oleh konsep ini bermanfaat dan diterima dengan baik oleh semua anggota masyarakat.

Meski era 5.0 mengklaim bahwa manusia dan teknologi dapat bersinergi dan melengkapi satu sama lain, tapi hal ini belum bisa menjamin bahwa peran manusia tidak akan tergeser oleh perkembangan teknologi terkini. Pasalnya, penggunaan robot, mesin, dan berbagai teknologi mutakhir lainnya di dalam industri tetap mengancam peran dan eksistensi manusia di kemudian hari. Dengan kata lain, meningkatnya jumlah pengangguran di masa depan menjadi isu yang tetap harus diwaspadai. Oleh karena itu, dibutuhkan Peran Mahasiswa sebagai Agent Of Change dalam menghadapi era Society 5.0.

Peran Atau Kontribusi Mahasiswa sebagai agent of change dalam menghadapi era society 5.0

Mahasiswa sebagai generasi yang akan mewarisi dan membentuk masa depan, memiliki tanggung jawab besar untuk menghadapi tantangan ini. Mereka harus menjadi agen perubahan yang membawa masyarakat menuju Era Society 5.0 yang diharapkan. Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam mengemban visi Era Society 5.0. Mereka adalah agen perubahan yang harus memimpin transformasi ini menuju masa depan yang lebih baik. Adapun peran mahasiswa pada era Society 5.0. sebagai berikut:

 1.   Agent of Change : Mahasiswa memiliki peran sebagai agen perubahan dalam mencapai Era Society 5.0. Era ini menuntut solusi kreatif dan inovatif untuk berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Mahasiswa memiliki keunggulan dalam hal ini karena mereka seringkali memiliki pandangan yang segar dan pemikiran yang lebih fleksibel. Kemampuan untuk berpikir di luar kotak adalah salah satu kontribusi utama yang dapat mereka berikan. Selain itu, mahasiswa cenderung membangun pola kerja mereka dengan keterampilan interpersonal yang kuat, yang dapat membantu dalam kolaborasi lintas disiplin.

 2.   Political Control: Mahasiswa juga memiliki peran penting dalam pembangunan politik di Era Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0. Era ini membawa perubahan politik yang signifikan, terutama dengan berkembangnya teknologi seperti pemungutan suara elektronik dan analisis data politik. Mahasiswa dapat berperan sebagai kontrol politik yang menjaga nilai-nilai, keadilan, dan transparansi dalam proses politik.

 3.   Guardian of Value : Mahasiswa diharapkan dapat menjaga nilai-nilai yang penting dalam Era Society 5.0. Era ini menekankan nilai-nilai seperti empati, toleransi, berpikir kritis, inovatif, dan kreatif. Mahasiswa, melalui pendidikan dan pengalaman perguruan tinggi, dapat menjadi penjaga nilai-nilai ini. Mereka dapat mempromosikan budaya inklusi dan kepedulian sosial di antara sesama mahasiswa dan dalam masyarakat lebih luas.

 4.   Iron Stock : Era Society 5.0 akan membawa perubahan yang cepat dan tidak terduga. Mahasiswa diharapkan menjadi "Iron Stock," yaitu menjadi kekuatan yang kuat dan tangguh dalam menghadapi perubahan ini. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan tetap teguh dalam menghadapi tantangan adalah keterampilan penting yang harus dimiliki mahasiswa. Ketahanan mental dan emosional akan menjadi aset berharga dalam menghadapi ketidakpastian masa depan.

Pengembangan soft skills dan pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Generasi muda harus memahami literasi digital agar bisa menghadapi tuntutan zaman ini. Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi positif dalam mencapai Indonesia Emas 2045 di era Society 5.0. Literasi digital, dan pengembangan diri adalah kunci untuk membantu generasi muda menjadi agen perubahan yang positif dan memiliki dampak yang signifikan dalam masyarakat. Dengan menerapkan nilai-nilai ini dan mengembangkan keterampilan mereka, generasi muda dapat berperan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045 di era Society 5.0, pentingnya peran mahasiswa sebai agen perubahan. Mahasiswa memegang peranan sentral dalam memengaruhi masyarakat dan menciptakan perubahan positif. Mereka dapat menjadi agen perubahan dengan memulai perubahan dari diri mereka sendiri, seperti menjaga kebersihan lingkungan mereka dan menerapkan nilai-nilai seperti keadilan, nilai-nilai agama dan toleransi. Ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan menghargai keragaman dalam masyarakat. Ketika mahasiswa mengamalkan nilai-nilai ini, mereka dapat mendorong orang lain untuk bertindak dengan cara yang sama.

Terakhir, Pengembangan soft skills dan pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Generasi muda harus memahami literasi digital agar bisa menghadapi tuntutan zaman ini. Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi positif dalam mencapai Indonesia Emas 2045 di era Society 5.0. Literasi digital, dan pengembangan diri adalah kunci untuk membantu generasi muda menjadi agen perubahan yang positif dan memiliki dampak yang signifikan dalam masyarakat.

Posting Komentar

0 Komentar

HEADLINE ARTIKEL

Cara Mengirimkan Artikel Publikasi di Majalah Pendidikan dan Dakwah