Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

Judi Online Merupakan Perbuatan Setan

 


PEMBUKA KHOTBAH PERTAMA

 

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

قَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ  

 أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

 


Tafsir Wajiz:

 

Melalui ayat ini, Allah memerintahkan kaum mukmin untuk menjauhi perbuatan setan. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, kitab-Nya, dan Rasul-Nya! Sesungguhnya minuman keras, apa pun jenisnya, sedikit atau banyak, memabukkan atau tidak memabukkan; berjudi, bagaimana pun bentuknya; berkurban untuk berhala, termasuk sesajen, sedekah laut, dan berbagai persembahan lainnya kepada makhluk halus; dan mengundi nasib dengan anak panah atau dengan cara apa saja sesuai dengan budaya setempat, adalah perbuatan keji karena bertentangan dengan akal sehat dan nurani serta berdampak buruk bagi kehidupan pribadi dan sosial; dan termasuk perbuatan setan yang diharamkan Allah. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu dalam kehidupan pribadi dan kehidupan sosial dengan peraturan yang tegas dan hukuman yang berat agar kamu beruntung dan sejahtera lahir batin dalam kehidupan dunia dan terhindar dari azab Allah di akhirat.

Allah menegaskan bahwa setan itu bertujuan menciptakan permusuhan dan kebencian di antara manusia. Dengan membujuk kamu meneguk minuman keras dan mendorong kamu mencoba-coba berjudi, setan hanyalah bermaksud dengan sangat cerdik menimbulkan permusuhan akibat kamu dipengaruhi minuman keras dan kecanduan judi. Minuman keras dan judi juga menimbulkan kebencian antara kamu dengan anak, istri, saudara, tetangga, dan teman temanmu. Di samping itu, minuman keras dan judi itu menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, karena pikiranmu menjadi kusut, hatimu menjadi kusam, dan jiwamu menjadi kotor; maka tidakkah kamu mau berpikir jernih dan sadar, serta bertekad untuk berhenti dari kebiasaan meneguk minuman keras dan berjudi itu?

 


PANGGILAN ALLAH KEPADA ORANG-ORANG YANG BERIMAN

Merenungkan QS. Al-Maidah ayat 90 dan 91 dengan cara ini sungguh menghadirkan perasaan yang sangat mendalam. Saat membayangkan Allah SWT memanggil kita dengan lembut sebagai "Hai orang-orang yang beriman," rasanya seperti kita sedang berada di hadapan-Nya di suatu tempat yang penuh kedamaian, ketenangan, dan kasih sayang.

Bayangkan, kita berada di tempat yang paling nyaman dan aman, mungkin di tengah suasana yang sejuk dan damai. Lalu, terdengar suara lembut dan penuh cinta dari Sang Pencipta, yang memanggil kita dengan panggilan "Hai orang-orang yang beriman." Panggilan ini begitu penuh kasih, seolah-olah Allah SWT ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting, namun dengan cara yang begitu lembut dan mengundang perhatian kita sepenuh hati.

Dalam konteks ini, hati kita tentu akan bergetar. Perasaan takut yang penuh harap, rasa syukur, dan keinginan untuk mendengarkan dan mematuhi apa yang akan dikatakan oleh Allah SWT sangatlah kuat. Kita menyadari bahwa panggilan ini bukan hanya sekadar ajakan, tetapi sebuah seruan yang penuh kasih untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang akan merugikan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Ketika Allah SWT memanggil kita dengan panggilan ini, kita merasa dihargai dan diingatkan akan posisi kita sebagai hamba-Nya yang beriman. Allah tidak ingin kita terjatuh ke dalam perangkap yang dapat merusak jiwa, raga, dan hubungan kita dengan-Nya. Dengan lembut, Allah mengingatkan kita untuk menjauhi hal-hal yang tidak baik, seperti khamr (minuman keras) dan judi, karena hal-hal ini adalah perbuatan setan yang akan memalingkan kita dari mengingat-Nya dan dari kewajiban-kewajiban ibadah seperti shalat.

Merenungkan hal ini, kita tentu akan merasa betapa sayangnya Allah kepada kita, betapa Dia menginginkan kebaikan untuk kita. Dan betapa beratnya jika kita mengabaikan panggilan lembut ini. Hati yang beriman tentu akan merasakan getaran ini, sebuah getaran yang mendorong kita untuk segera mematuhi perintah-Nya, menjauhi segala bentuk kemaksiatan, dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap berada di jalan yang diridhai oleh-Nya.

Maka, ketika kita mendengar atau membaca panggilan ini, marilah kita berusaha untuk merespon dengan ketulusan hati, dengan rasa cinta, dan dengan komitmen untuk menjauhi segala larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya.** Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan keteguhan iman untuk tetap di jalan-Nya yang lurus.

 

ALLAH MENGAJARI KITA UNTUK TIDAK MENGIKUTI PERBUATAN SETAN

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti? (QS. Al-Maidah: 90-91).

 

Setan adalah musuh yang paling nyata bagi manusia, meskipun tidak terlihat oleh mata. Dalam banyak ayat Al-Qur'an, Allah SWT mengingatkan kita bahwa setan adalah musuh yang nyata dan harus diwaspadai. Setan menggunakan berbagai cara untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar, termasuk dengan cara menimbulkan keraguan, godaan, dan bisikan-bisikan yang bisa mengalihkan perhatian kita dari ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Kisah Nabi Adam as. dan godaan setan menjadi contoh nyata bagaimana setan dapat menyesatkan manusia. Ketika Allah SWT menciptakan Nabi Adam as., Dia memerintahkannya untuk tinggal di Surga bersama istrinya, Siti Hawa, dan menikmati segala kenikmatan yang ada di dalamnya, kecuali satu pohon yang tidak boleh mereka dekati atau makan buahnya. Namun, setan yang penuh dengan kebencian dan dendam kepada manusia karena merasa lebih unggul dari Adam, berusaha dengan segala cara untuk menyesatkan mereka.

Setan berhasil menipu Adam dan Hawa dengan berbagai tipu daya dan bujuk rayu. Ia menggoda mereka dengan janji palsu bahwa mereka akan menjadi makhluk yang kekal atau bahkan menjadi seperti malaikat jika memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Setan mengatakan: “Dan setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, “Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian dan kerajaan yang tidak akan binasa?”_  (QS. Thaha: 120).

Adam dan Hawa, yang terpengaruh oleh tipu daya setan, akhirnya tergoda dan melanggar perintah Allah dengan memakan buah dari pohon terlarang itu. Akibatnya, mereka dikeluarkan dari Surga dan diturunkan ke bumi sebagai bentuk hukuman sekaligus ujian. Pelajaran penting dari kisah ini adalah bahwa setan selalu mencari cara untuk menyesatkan manusia, dan dia tidak pernah berhenti berusaha hingga hari kiamat. Meskipun setan tidak terlihat oleh mata kita, ia selalu berusaha membisiki hati manusia dengan keraguan, ketakutan, atau dorongan untuk melakukan hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah. Setan ingin mengulang kesuksesannya menyesatkan Nabi Adam dengan terus menggoda keturunan manusia agar mengikuti langkah-langkahnya yang sesat.

Allah SWT dalam Al-Qur'an sering kali memperingatkan manusia untuk tidak mengikuti langkah-langkah setan, sebagaimana dalam firman-Nya: “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah dia musuh (mu), karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fatir: 6).

Oleh karena itu, sebagai orang beriman, kita harus senantiasa waspada terhadap godaan setan. Kita harus memperkuat iman dan takwa kita kepada Allah SWT, memperbanyak dzikir, doa, serta selalu berusaha untuk menunaikan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, kita bisa melindungi diri dari tipu daya setan yang berusaha menyesatkan kita dari jalan yang lurus.

 

BEBERAPA PERBUATAN SETAN

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti? (QS. Al-Maidah: 90-91).

 

JUDI ONLINE MERUPAKAN PERBUATAN SETAN KONTEMPORER

Judi online telah menjadi salah satu bentuk perbuatan setan yang dimodernisasi. Meskipun konsep judi sudah ada sejak zaman klasik, teknologi digital dan akses internet yang mudah telah membuat perjudian menjadi lebih mudah diakses dan lebih menarik, mengubahnya menjadi apa yang kita sebut sebagai perbuatan setan kontemporer.

Fenomena judi online ini memang sangat meresahkan, terutama ketika melihat data yang dilaporkan oleh PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) di Indonesia. Dalam laporan tersebut, pada kuartal pertama tahun 2024 (Januari hingga Maret), transaksi judi online di Indonesia mencapai angka yang sangat fantastis, yaitu 600 triliun rupiah. Angka ini menunjukkan betapa besarnya skala masalah yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan perjudian online.

Lebih mengkhawatirkan lagi, dari jumlah transaksi tersebut, 30 triliun rupiah berasal dari lebih dari 3 juta orang masyarakat miskin yang terlibat dalam perjudian online. Fakta ini menunjukkan bahwa judi online bukan hanya merusak dari sisi moral dan spiritual, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang sangat merugikan, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi keuangan yang sulit. Judi online memanfaatkan kelemahan ekonomi ini, menjanjikan kekayaan instan, namun pada kenyataannya lebih banyak membawa kerugian dan kemiskinan yang lebih dalam.

Judi online tidak memandang umur, jenis kelamin, atau status sosial. Dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, semua bisa terjebak dalam aktivitas ini. Lebih menyedihkan lagi, judi online juga tidak memilih jenis kelamin; baik laki-laki maupun perempuan turut serta aktif dalam aktivitas ini. Keberadaan judi online yang begitu luas dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja membuatnya menjadi ancaman serius bagi semua lapisan masyarakat.

 

BAHAYA JUDI ONLINE

Judi online memiliki berbagai dampak negatif, baik dari segi finansial, psikologis, maupun sosial. Banyak orang yang terjebak dalam perjudian online berakhir dengan kerugian besar. Karena permainan ini sering kali mengandalkan keberuntungan, banyak yang kehilangan uang dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Judi online memiliki potensi untuk membuat seseorang kecanduan. Fitur seperti akses mudah melalui smartphone atau komputer, serta iming-iming hadiah besar, dapat membuat seseorang sulit berhenti berjudi. Kecanduan judi online sering kali menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya. Tekanan untuk terus bermain, terutama ketika mengalami kekalahan, dapat memperburuk kondisi mental. Judi online bisa mengisolasi seseorang dari keluarga dan teman-teman karena kecenderungan untuk menghabiskan banyak waktu dan uang di situs judi. Ini juga bisa mengarah pada masalah seperti konflik dalam rumah tangga atau putusnya hubungan sosial.

Banyak situs judi online yang tidak memiliki regulasi yang ketat, sehingga pemain rentan terhadap penipuan dan pencurian data pribadi. Ada risiko tinggi bahwa uang yang disetor tidak aman atau bahkan tidak pernah dapat ditarik kembali. Karena dampak-dampak ini, penting bagi setiap orang untuk berhati-hati dan sadar akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh judi online. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah terkait perjudian, mencari bantuan profesional adalah langkah yang sangat dianjurkan.

Dalam QS. Al-Maidah ayat 90-91, dapat dipahami bahwa:

Dalam ajaran Islam, judi (termasuk judi online) sangat dilarang dan dianggap sebagai perbuatan yang membawa banyak dampak negatif. Larangan terhadap judi ini sangat jelas disebutkan dalam QS. Al-Maidah ayat 90-91, yang mengandung berbagai dalil mengenai alasan mengapa judi dilarang.

Judi Digandengkan dengan Khamr, Berkurban untuk Berhala, dan Mengundi Nasib

Dalam QS. Al-Maidah ayat 90, Allah menggandengkan judi dengan khamr (minuman keras), berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib. Penggandengan ini menunjukkan bahwa judi termasuk dalam kategori perbuatan yang diharamkan karena memiliki efek destruktif terhadap diri manusia dan masyarakat.

Judi Disebut dengan Rijs (Najis)

Kata "rijs" berarti sesuatu yang kotor atau najis. Dengan menyebut judi sebagai "rijs", Allah menunjukkan bahwa judi adalah perbuatan yang menjijikkan, baik secara moral maupun spiritual.

Judi Adalah Amalan Setan

Judi digambarkan sebagai perbuatan setan yang bertujuan untuk menyesatkan manusia. Setan memanfaatkan judi untuk menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan dosa dan menjauhkan mereka dari jalan yang benar.

Allah Memerintahkan untuk Menjauhi Judi

Dalam ayat tersebut, ada perintah tegas dari Allah untuk menjauhi judi ("فَاجْتَنِبُوهُ"). Ini menunjukkan bahwa tidak hanya praktik judi itu sendiri yang dilarang, tetapi bahkan mendekatinya pun tidak diperbolehkan.

Keberuntungan Didapatkan dengan Menjauhi Judi

Allah menegaskan bahwa menjauhi perbuatan judi akan mendatangkan keberuntungan bagi manusia. Ini bisa diartikan bahwa keberkahan dan rahmat Allah akan turun kepada mereka yang menjauhkan diri dari perbuatan tercela ini.

Judi Menimbulkan Permusuhan di Antara Manusia

Judi sering kali menyebabkan konflik, pertengkaran, dan bahkan kekerasan di antara para pelakunya, terutama ketika ada perbedaan pendapat atau ketika salah satu pihak merasa dirugikan.

Judi Menimbulkan Kebencian di Antara Manusia

Karena judi melibatkan taruhan dan kemenangan yang didapat dari kekalahan orang lain, hal ini dapat menimbulkan rasa kebencian dan iri hati di antara manusia.

Judi Memalingkan Orang dari Dzikrullah

Judi membuat seseorang lalai dari mengingat Allah (dzikrullah). Dalam konteks kehidupan sehari-hari, waktu, energi, dan pikiran seseorang yang terfokus pada perjudian membuat mereka melupakan tugas-tugas spiritual dan keagamaan mereka.

Judi Melalaikan Orang dari Shalat

Terlibat dalam aktivitas judi juga dapat menyebabkan seseorang meninggalkan atau melalaikan shalat, salah satu pilar utama dalam Islam. Kecanduan judi dapat mengganggu waktu shalat dan bahkan menghilangkan kesadaran untuk menjalankan kewajiban ini.

Perintah Allah untuk Berhenti dari Judi

Allah memberikan perintah tegas untuk berhenti dari judi, menekankan bahwa umat Islam harus segera meninggalkan praktik ini begitu mereka memahami larangan dan bahayanya.

 

TINDAKAN PENCEGAHAN JUDI ONLINE

Bahaya judi online ini perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, lembaga pendidikan, dan tokoh masyarakat. Pendidikan tentang bahaya judi dan dampak negatifnya harus ditingkatkan, terutama bagi anak-anak dan remaja yang lebih rentan terhadap godaan ini. Pemerintah juga perlu mengimplementasikan regulasi yang lebih ketat dan tindakan hukum yang efektif terhadap situs-situs judi online dan operatornya.

Selain itu, pendekatan agama juga sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Islam, misalnya, dengan tegas melarang segala bentuk perjudian dan menganggapnya sebagai dosa besar yang harus dijauhi. Mengingat judi adalah perbuatan yang menyesatkan dan merusak, pendekatan spiritual dan pembinaan keagamaan dapat menjadi cara yang kuat untuk mencegah orang dari terjebak dalam aktivitas ini.

Peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya judi online, pembinaan keagamaan, dan regulasi yang tegas adalah kunci untuk melindungi masyarakat dari kehancuran yang disebabkan oleh aktivitas ini. Semoga dengan usaha bersama, kita dapat mengurangi dampak negatif dari judi online dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bermartabat.

 

Semoga Allah SWT melindungi kita dari perbuatan setan dan menyelamatkan kita dan generasi kita dari perbuatan setan, termasuk judi online yang menggelisahkan ini. Fa’tabiru ya ulil abshor, la’al lakum tuflihun.

 

(Duduk Perantara dan Lanjut Khotbah kedua).

 

 

Posting Komentar

0 Komentar

HEADLINE ARTIKEL

Cara Mengirimkan Artikel Publikasi di Majalah Pendidikan dan Dakwah