Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

Keunggulan Mahasiswa Kuliah di Kampus Berasrama

sumber: https://uinsyahada.ac.id

 
Penulis:
Dr. Icol Dianto, S.Sos.I, M.Kom.I
Dosen Tetap pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Pascasarjana Program Magister UIN Syahada Padangsidimpuan

 

Mahasiswa adalah individu yang telah memasuki tahap lanjut dalam proses pendidikan, di mana mereka tidak hanya berperan sebagai penuntut ilmu, tetapi juga sebagai pencipta dan pengembang pengetahuan. Mereka menggunakan berbagai perangkat pengetahuan, baik perangkat internal seperti pikiran dan perasaan, maupun perangkat eksternal seperti buku, jurnal, dan media pembelajaran lainnya.

Mahasiswa memiliki keunggulan dibandingkan dengan siswa pada umumnya. Mereka lebih mandiri dalam mengelola waktu dan belajar, lebih mapan dalam pengetahuan dasar yang dimiliki, serta mampu mendisiplinkan diri untuk mencapai tujuan akademik dan personal mereka. Selain itu, mahasiswa sering kali terlibat dalam penelitian dan pengembangan, yang menuntut kemampuan analitis dan kritis yang lebih tinggi. Hal ini menjadikan mereka lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan masyarakat.

Pertanyaannya, apakah sudah semua orang yang akan kuliah memahami posisi tersebut? Apakah setelah menjadi mahasiswa, mereka mampu mencapai target-target pendidikan mereka? Apakah mereka mampu mengendalikan dan mendisiplinkan diri meraka? Masih banyak pertanyaan lagi untuk itu? Bagaimana dengan perkembangan pengetahuan dan wawasan, dan bagaimana pula dengan perkembangan tingkah lakunya? Apakah sudah menunjukkan akhlak layaknya seorang yang berilmu pengetahuan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat relevan dan penting dalam konteks pendidikan tinggi. Meskipun idealnya mahasiswa memiliki karakteristik seperti kemandirian, kedisiplinan, dan kemampuan mengendalikan diri, kenyataannya tidak semua mahasiswa secara otomatis memahami atau mampu mencapai posisi tersebut.

 

Pemahaman Posisi sebagai Mahasiswa

Tidak semua orang yang akan kuliah sepenuhnya memahami peran dan tanggung jawab seorang mahasiswa. Banyak yang masih dalam proses transisi dari sistem pendidikan menengah yang lebih terstruktur dan diawasi ke lingkungan yang menuntut lebih banyak kemandirian.

 

Pencapaian Target Pendidikan

Kemampuan mahasiswa untuk mencapai target pendidikan mereka sangat bervariasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi termasuk motivasi pribadi, dukungan dari keluarga dan teman, metode pembelajaran yang diterapkan, serta kemampuan manajemen waktu dan stres.

 

Kemandirian dan Kedisiplinan

Meskipun mahasiswa diharapkan mampu mendisiplinkan diri, dalam praktiknya banyak yang masih bergulat dengan pengaturan waktu dan tanggung jawab akademis. Program orientasi dan bimbingan akademik sering kali diperlukan untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan ini.

 

Perkembangan Pengetahuan dan Wawasan

Perkembangan pengetahuan dan wawasan tergantung pada keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Mahasiswa yang aktif mencari pengetahuan di luar kurikulum, seperti melalui penelitian, organisasi mahasiswa, atau kegiatan ekstrakurikuler, cenderung memiliki wawasan yang lebih luas.

 

Perkembangan Tingkah Laku dan Akhlak

Perkembangan tingkah laku dan akhlak tidak selalu sejalan dengan peningkatan pengetahuan akademis. Pendidikan karakter dan etika sering kali menjadi bagian integral dari kurikulum untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya berilmu, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Namun, implementasi dan efektivitas pendidikan karakter ini bisa berbeda-beda di setiap institusi.

 

Kesiapan Menghadapi Tantangan

Tantangan dunia kerja dan masyarakat menuntut lebih dari sekadar pengetahuan akademis. Kemampuan soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, dan pemecahan masalah menjadi sangat penting. Mahasiswa yang terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kampus biasanya lebih siap menghadapi tantangan ini.

Meskipun idealisasi mahasiswa sebagai individu yang mandiri, disiplin, dan berakhlak baik adalah tujuan yang diharapkan, realisasinya membutuhkan usaha kolektif dari mahasiswa itu sendiri, institusi pendidikan, serta dukungan dari keluarga dan masyarakat. Evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan dalam sistem pendidikan juga diperlukan untuk memastikan bahwa setiap mahasiswa dapat mencapai potensi penuh mereka.

 

Tiga Keunggulan Berasrama

Dalam beberapa kegiatan promosi kampus UIN Syahada Padangsidimpuan, penulis seringkali mendapatkan pertanyaan seperti ini, "Pak, apakah kuliahnya wajib asrama?" Anehnya lagi, justru pertanyaan ini lahir dari siswa-siswi atau santri-santri yang sekolah di pesantren. Nampaknya, mereka sudah jenuh tinggal di lingkungan asrama.

Beberapa manfaat hidup berasrama, yaitu akses mudah ke fasilitas kampus, lingkungan belajar yang kondusif, kemudahan beradaptasi dengan kehidupan kampus, dan kesempatan untuk membangun jaringan sosial dengan sesama mahasiswa. Namun, penulis berpikir ada tiga keteraturan yang didapatkan, yaitu ibadah teratur, belajar teratur, dan makan teratur.  

 

Ibadah Teratur

Salah satu manfaat dari kuliah di kampus yang mewajibkan mahasiswa tinggal di asrama, seperti UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, adalah ibadah yang lebih teratur. Tinggal di asrama biasanya menciptakan lingkungan yang mendukung praktik ibadah secara konsisten, karena kegiatan ibadah sering kali diatur dalam jadwal harian atau mingguan, dan mahasiswa dikelilingi oleh teman-teman yang juga menjalankan ibadah. Hal ini dapat memperkuat disiplin dan kebiasaan spiritual, yang pada akhirnya membantu mahasiswa dalam pengembangan karakter dan kedekatan dengan Tuhan.

Mahasiswa di asrama juga mendapatkan bimbingan langsung dari “musyrif” dan “musyrifah” yang dipilih dari mahasiswa-mahasiswi terbaik di angkatan sebelumnya. Mereka berperan penting dalam membimbing dan mendampingi mahasiswa baru dalam aspek akademis dan spiritual, serta membantu mengatasi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi selama tinggal di asrama. Bimbingan ini sangat berharga untuk membangun lingkungan yang kondusif bagi perkembangan pribadi dan religius mahasiswa.

 

Belajar Teratur

Selain ibadah yang teratur, tinggal di asrama juga memungkinkan mahasiswa untuk belajar secara teratur. Lingkungan asrama yang terstruktur dengan jadwal harian yang jelas, termasuk waktu untuk belajar, membantu mahasiswa dalam mengembangkan disiplin akademis. Dukungan dari musyrif dan musyrifah juga turut memastikan bahwa mahasiswa tetap fokus pada kegiatan belajar dan memperoleh bantuan yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan akademis. Tidak dapat dipungkiri, beberapa mahasiswa baru itu dalam masa transisi yang memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan yang salah dalam menjalani proses pendidikan tinggi. Namun, selama satu tahun mereka dibina terus, jika ada kebaikan dalam diri mereka maka waktu satu tahun itu sudah memadai bagi manusia untuk menyusun perubahan diri ke arah yang lebih baik.

 

Makan Teratur

Mahasiswa memang belajar untuk mengatur diri sendiri, termasuk dalam hal kebutuhan belajar, istirahat, dan makan. Selama satu tahun tinggal di asrama, mereka mendapatkan manfaat berupa makan yang teratur, karena ada petugas asrama yang menyiapkan hidangan setiap hari. Dengan pelayanan ini, mahasiswa dapat fokus pada kegiatan akademik dan spiritual tanpa perlu khawatir tentang pengaturan makan. Ini juga membantu mereka membentuk kebiasaan hidup yang lebih disiplin dan sehat.

 

 

Posting Komentar

0 Komentar

HEADLINE ARTIKEL

Cara Mengirimkan Artikel Publikasi di Majalah Pendidikan dan Dakwah