Padangsidimpuan, 20 September 2024 – Kehadiran lembaga pengelola dana zakat di kampus memberi bukti positif. Hal ini terlihat pada kegiatan Unit Pengelola Zakat (UPZ) Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan yang sukses menyalurkan bantuan uang kuliah kepada mahasiswa kurang mampu.
Dalam laporan yang
disampaikan oleh Ketua UPZ, Dr. Sholeh Fikri, M.Ag disebutkan bahwa sebenarnya
ada 34 mahasiswa yang mengajukan permohonan bantuan. Namun, karena keterbatasan
anggaran yang dimiliki UPZ, tidak semua permohonan dapat dipenuhi. Hari ini,
penyaluran perdana ini sebanyak 29 orang mahasiswa mendapatkan bantuan uang
kuliah. “Kami berharap, dengan dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, UPZ
dapat terus berkembang dan semakin besar, sehingga di masa mendatang lebih
banyak mahasiswa yang bisa mendapatkan bantuan,” ungkap Dr. Sholeh Fikri.
Dengan adanya penyaluran dana ini, diharapkan para penerima bantuan dapat terbantu dalam meringankan beban biaya pendidikan mereka. UPZ UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan akan terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan keuangan, sehingga lebih banyak mahasiswa dari kalangan kurang mampu dapat merasakan manfaat dari dana zakat yang dikelola.
Kegiatan ini merupakan salah
satu wujud nyata dari komitmen UPZ dalam mendukung pendidikan bagi mereka yang
membutuhkan, sejalan dengan misi sosial Islam dalam pemberdayaan umat melalui
zakat. Semoga langkah ini bisa menjadi motivasi bagi banyak pihak untuk terus
berkontribusi dalam mengembangkan potensi zakat di lingkungan kampus.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Padangsidimpuan Zainal Arifin Tampubolon hadir mewakili BAZNAS Provinsi Sumatera Utara. Dia menyebutkan bahwa BAZNAS memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola zakat agar lebih efektif dan terarah, khususnya di lingkungan ASN dan institusi pendidikan seperti UIN.
Menurutnya, perlu ada
kesadaran bersama bahwa zakat bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga
kontribusi nyata dalam memberdayakan masyarakat yang membutuhkan, terutama
mustahik yang berhak menerimanya. Dengan zakat, tidak hanya terjadi
redistribusi harta, tetapi juga upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan
membantu peningkatan kesejahteraan.
Lebih lanjut, Zainal menegaskan bahwa BAZNAS siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, untuk memastikan pengelolaan zakat berjalan secara optimal dan transparan. "Kami berharap adanya langkah konkret dari pemerintah, perguruan tinggi, dan berbagai pihak lainnya untuk mendukung optimalisasi pengelolaan zakat ini. Langkah-langkah ini sangat penting agar zakat tidak hanya dilihat sebagai ritual tahunan, tetapi sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.
Ia juga menyinggung
pentingnya pendidikan tentang zakat di kalangan mahasiswa. "Jika sejak
dini kita menanamkan kesadaran akan pentingnya zakat dan manfaatnya bagi umat,
generasi muda akan lebih peka terhadap kewajiban sosial ini. Di UIN khususnya, saya
berharap bukan hanya ada aturan formal seperti Surat Keputusan Rektor, tetapi
juga ada gerakan edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan agar zakat menjadi
bagian dari budaya kampus," tambahnya.
Dengan adanya regulasi yang lebih kuat dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, Zainal yakin bahwa pengumpulan zakat di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, akan mengalami peningkatan signifikan. "Ini bukan hanya tentang target angka, tetapi tentang bagaimana kita bisa mengelola zakat dengan baik, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas," pungkasnya.
Rektor UIN Syahada
Padangsidimpuan, Dr. Muhammad Darwis Dasopang, M.Ag, menegaskan kembali
pentingnya kesadaran para dosen dan pegawai dalam menunaikan kewajiban zakat.
Ia menyatakan bahwa zakat bukan hanya sekadar tanggung jawab individual sebagai
umat Islam, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama,
khususnya bagi mahasiswa UIN yang menghadapi kesulitan finansial.
"Zakat ini dapat membantu mahasiswa yang kesulitan membayar biaya kuliah. Mereka adalah bagian dari warga kampus kita. Dengan zakat yang kita kumpulkan dan salurkan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) UIN, kita dapat meringankan beban mereka," kata Rektor.
Beliau juga menambahkan bahwa zakat yang dikeluarkan melalui UPZ di UIN akan disalurkan secara tepat sasaran, memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan. "Ini adalah salah satu cara kita berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan memperkuat solidaritas di lingkungan kampus melalui filantropis Islam," lanjutnya.
Selain itu, Rektor mengingatkan bahwa zakat bukanlah sekadar formalitas atau tuntutan dari pihak universitas, melainkan perintah langsung dari Allah SWT, yang memiliki nilai spiritual dan sosial yang sangat besar. Oleh karena itu, seluruh dosen dan pegawai, terutama yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), diharapkan untuk menyadari tanggung jawab ini dengan sungguh-sungguh dan rutin menyalurkan zakat mereka melalui mekanisme yang telah disediakan.
Dalam penutup sambutannya, Rektor berharap agar ke depan, semakin banyak warga kampus yang berpartisipasi aktif dalam membayar zakat, sehingga dampaknya bisa lebih dirasakan oleh seluruh civitas akademika yang membutuhkan. (Release Icol Dianto, Wakil Ketua UPZ UIN Syahada Padangsidimpuan).
0 Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda