PADANGSIDIMPUAN, MPD--- Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan berkontribusi dalam KNKI 2024 di Lombok, 1-4 Oktober. Dua makalah yang disajikan secara panel membahas tentang ruang digital dan kesetaraan gender.
Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan turut ambil bagian dalam Konferensi Nasional Komunikasi Islam (KNKI) ke-5, yang diadakan di Jayakarta Hotel, Lombok, dari 1 hingga 4 Oktober 2024. Keterlibatan aktif program studi ini terlihat dengan kontribusi dua dosen tetap (DTPS) dan satu mahasiswa sebagai presenter dalam konferensi tersebut.
Dr. Icol Dianto, S.Sos.I, M.Kom.I, berkolaborasi dengan Dr. Abdullah Khusairi, M.A dari DTPS Prodi KPI UIN Imam Bonjol Padang, mempresentasikan topik yang sangat relevan dalam era digital saat ini, yaitu “Ruang Percakapan Digital dan Sampah Informasi.” Presentasi ini menyoroti fenomena informasi yang berlebihan dan kurangnya kualitas di ruang publik digital, serta bagaimana hal ini mempengaruhi interaksi sosial dan dinamika informasi dalam masyarakat.
Kaprodi S2 KPI UINSya Dr. Icol Dianto, M.Kom.I sedang mempresentasikan papernya di sesi diskusi paralel di Gili Mataram Hotel Jayakarta, Lombok. |
Kesimpulan dari paper ini menyatakan bahwa WhatsApp Groups sebagai tempat percakapan digital telah mengalami penumpukan pesan dan informasi yang tidak relevan atau tidak bermanfaat.
Hal ini bisa mengganggu pengalaman anggota grup dan membuat sulit bagi mereka untuk menemukan informasi yang penting. Penyebab utama penumpukan pesan adalah kurangnya struktur dan pengelolaan yang baik dalam grup. Kurangnya aturan atau pedoman penggunaan grup dapat mengarah pada diskusi yang tidak terarah dan berlebihan.
Fitur-fitur seperti “Mute” dan pencarian pesan dapat membantu anggota grup mengelola penumpukan pesan. Namun, penggunaan fitur-fitur ini perlu dilakukan dengan bijaksana agar tidak melewatkan informasi penting dan mempertahankan keterhubungan dengan grup.
Penting bagi anggota grup untuk berkomunikasi dengan jelas dan terarah. Pesan yang tidak jelas atau terlalu panjang dapat menyebabkan kebingungan dan kehilangan fokus dalam diskusi.
Evaluasi anggota grup secara periodik dapat membantu mempertahankan efisiensi dan relevansi grup. Menghapus anggota yang tidak aktif atau tidak berpartisipasi secara aktif dapat membantu mengurangi penumpukan pesan dan menjaga kelancaran komunikasi. Saran penting dari artikel ini adalah pentingnya pengelolaan yang baik dalam grup WhatsApp dan menawarkan pemahaman tentang masalah penumpukan pesan informasi yang sering terjadi.
Dengan mengimplementasikan saran-saran yang dijelaskan dalam artikel, anggota grup dapat memperbaiki pengalaman komunikasi mereka dan meminimalkan dampak negatif dari penumpukan pesan.
Selain itu, Dr. Juni Wati Sri Rizki, S.Sos, M.A, bersama mahasiswa prodi, Tua Dalimunthe, juga mempresentasikan sebuah karya kolaboratif yang membahas tentang “Kesetaraan Gender di Ruang Publik.” Topik ini penting dalam konteks perjuangan kesetaraan gender dan akses yang setara bagi perempuan di berbagai bidang kehidupan sosial dan politik, terutama di ruang-ruang publik.
Menurut Dr. Juni Wati Sri Rizki dan Tua Dalimunthe bahwa kesetaraan gender adalah isu yang krusial dan mendesak dalam masyarakat saat ini, terutama dalam konteks dakwah Islam. Dakwah tentang kesetaraan gender sangat penting untuk dilakukan guna mewujudkan masyarakat yang adil dan seimbang, di mana hak dan peran baik laki-laki maupun perempuan dihormati dan dijunjung tinggi.
Studi tersebut menggunakan metode library research model eksploratif-analitik. Hasil analisis menunjukkan Melalui Chanel Youtube Ustadz Abdul Somad ada 35 vidio yang membahas tentang kesetaraan gender, salah satu tema tentang derajat perempuan dalam islam pada tahun 2018, tema tentang benarkah perempuan tidak boleh jadi pemimpin pada tahun 2019, tema tentang makna emansipasi wanita pada tahun 2020, tema wanita dengan segala fitrahnya pada tahun 2023, tema peran muslimah dalam membentuk peradaban Islam dan tahun 2024.
Wujud kesetaraan gender menurut UAS adalah Islam mengajarkan amar ma’ruf nahi munkar, wanita dan laki-laki sama-sama mendapatkan hukuman apabila melanggar ajaran Islam artinya wanita dan laki-laki setara dihadapan Allah SWT. Perempuan memiliki hak untuk didik dengan baik, dilindungi dan dibimbing dengan baik. Perempuan sebagai kodratnya mengandung, melahirkan dan merawat anak. Namun, bukan berarti perempuan tidak memiliki kebebasan, hanya saja sesuai dengan substansinya tanpa menyalahi kodratnya.
Ustadz Abdul Somad (UAS), sebagai salah satu dai yang berpengaruh di Indonesia, menunjukkan kepedulian terhadap isu kesetaraan gender melalui pesan-pesan dakwahnya di kanal YouTube miliknya. Peneliti mengeksplorasi bagaimana pesan-pesan dakwahnya memberikan pemahaman dan pandangan terhadap peran dan hak perempuan dalam Islam. UAS secara konsisten menyampaikan nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya penghormatan terhadap perempuan, peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat serta keadilan dalam distribusi hak dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan.
Keterlibatan tiga orang utusan Prodi Magister KPI Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan ini menunjukkan komitmen akademik dari UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang komunikasi dan penyiaran Islam, serta partisipasi aktif dalam diskursus akademik di tingkat nasional.
Konferensi Nasional Komunikasi Islam (KNKI-red) merupakan temu ilmiah yang diselenggarakan oleh Asosiasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam se-Indonesia. KNKI ke-5 di Lombok mengusung tema “Reformulasi Komunikasi Islam dalam meneguhkan pilar demokrasi di Indonesia.”
Kegiatannya sangat padat meliputi Seminar Nasional, Call for papers, Workshop Nasional Penulisan Jurnal Ilmiah Internasional, Lokakarya penguatan kelembagaan dan penjaminan mutu program studi, ASKOPIS Award 2024, Temua guru besar Dakwah dan Komunikasi KPI, Bedah buku, Penanda tanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama, Pelantikan DPD Askopis Sumbar dan Jawa Timur, Jalan sehat, dan city tour.
Turut hadir dalam kegiatan itu Ketua DPP ASKOPIS Dr. Muhammad Zamroni, M.Si, Ketua Dewan Pembina ASKOPIS Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, Ketua ISKI Dr. Dadang Rahmat, M.Si, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat I Made Sunarsa, Evri Rizqi Monarshi, Mimah Susanti, dan Umri, Kadis Sosial NTB Dr. H. Ahsanul Halik, MH, para guru besar (Prof. Dr. Irta Sulastri, Prof. Dr. Abdullah, Prof. Dr. Ilyas Supena, Prof. Dr. Masduki (Online), Prof. Dr. Fahrurozi), para ketua program studi KPI, dosen, dan mahasiswa. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Jayakarta Sengigi Lombok dan kampus Universitas Muhammadiyah Mataram Lombok, NTB.
Yang paling sakral kontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada KNKI 5 Lombok adalah pernyataan dukungan dari Asosiasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk revisi Undang-Undang Penyiaran yang sudah tidak relevan lagi dengan dinamika dan perkembangan penyiaran saat ini.
Penulis Laporan: Dr. Icol Dianto, S.Sos.I, M.Kom.I
0 Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda