FOTO ILUSTRASI |
Desain instruksional merupakan pendekatan sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Proses ini melibatkan perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi pembelajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan semakin beragamnya metode pembelajaran yang diterapkan dalam berbagai konteks, desain instruksional menjadi semakin relevan untuk membantu pendidik merancang pengalaman belajar yang optimal.
Prinsip kedua adalah tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Pendidik perlu merumuskan tujuan pembelajaran secara spesifik agar dapat mengukur kemajuan siswa secara akurat. Model seperti Gagne's Nine Events of Instruction menekankan pentingnya mengidentifikasi tujuan yang dapat distandarkan dan mendesain langkah-langkah pembelajaran yang menunjang pencapaiannya (Gagne et al., 2005).
Adapun prinsip lainnya adalah seleksi dan pengantaran konten yang tepat. Desain instruksional yang baik harus menilik atau mencermati bagaimana materi disusun dan disampaikan agar sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif siswa. Salah satu pendekatan populer adalah pemakaian model spiral, di mana konsep-konsep dasar diajukan secara berjenjang lalu diperluas dalam siklus pembelajaran yang berulang (Bruner, 1960).
Model Desain Instruksional
Ada beberapa model desain instruksional yang seringkali banyak digunakan dalam dunia Pendidikan atau litererasi, dan setiap model menawarkan pendekatan yang berbeda dalam perancangan pembelajaran.
Model ADDIE(Analysis,Design,Development,Implementation,Evaluation) adalah model yang paling umum digunakan. Model ini menekankan proses yang berurutan, dimulai dengan analisis kebutuhan siswa, kemudian diikuti oleh perancangan dan pengembangan materi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi untuk mengukur hasilnya (Branch, 2009). Model ADDIE dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk pembelajaran daring dan hibrida.
Gagne’s Nine Events of Instruction merupakanmodel yang lebih fokus pada tahapan yang terjadi selama pembelajaran.Model ini mencakup sembilan langkah, seperti mendapatkan perhatian siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan stimulus yang bermanfaat, serta mengevaluasi kinerja siswa. Model ini sangat berguna dalam menciptakan lingkungan yang mendorong interaksi aktif dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran (Gagne et al., 2005).
Model Dick and Carey berfokus pada pendekatan sistematis untuk mengembangkan instruksi dengan menekankan analisis awal, perencanaan, dan evaluasi yang lebih mendalam. Model ini menciptakan hubungan erat antara tujuan pembelajaran, strategi penyampaian, dan asesmen yang digunakan (Dick, Carey, & Carey, 2015).
Kesimpulan
Desain instruksional merupakan elemen kunci dalam mengontruksi pengalaman pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan digunakannya teknik desain instruksional yang tepat, pendidik dapat memaksimalkan hasil belajar siswa melalui persiapan atau rencana yang matang, penyampaian materi yang terstruktur, serta evaluasi yang tepat.
0 Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda