Materi khotbah ditulis oleh:
Dr. Icol Dianto, S.Sos.I, M.Kom.I
Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia dari sudut pandang Islam. Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembentukan manusia yang berkualitas dan bertaqwa kepada Allah. Pendidikan memiliki peran sangat penting dalam mengubah, meningkatkan, dan memperbaiki kehidupan seseorang, keluarga, masyarakat, bahkan sebuah bangsa. Allah telah berfirman dalam banyak ayat dalam Al-Qur’an yang mengajarkan kita tentang pentingnya ilmu dan pengetahuan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menekankan pentingnya belajar dan mencari ilmu sebagai amal yang akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, dalam surah Al-Mujadilah ayat 11:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11).
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberikan kedudukan yang tinggi bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu memiliki nilai yang luar biasa dalam pandangan Allah, sehingga orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Ilmu dan iman adalah dua hal yang saling melengkapi. Ilmu tanpa iman akan menyesatkan, sedangkan iman tanpa ilmu juga akan pincang.
Dalam Islam, pendidikan tidak hanya berarti memperoleh pengetahuan duniawi, tetapi juga pengetahuan tentang agama dan hubungan manusia dengan Tuhannya. Islam menganjurkan pendidikan yang menyeluruh, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Dengan memahami ilmu dunia, kita bisa memperbaiki kehidupan dunia ini dan dengan ilmu agama, kita bisa memperbaiki kehidupan di akhirat. Dengan kata lain, pendidikan adalah jalan bagi seseorang untuk mengenal Allah, memahami ciptaan-Nya, dan mengetahui tujuan hidup.
Islam bahkan memulai pengajaran wahyu pertamanya dengan menekankan pentingnya membaca dan belajar. Dalam Surah Al-‘Alaq ayat 1-5, Allah berfirman:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah yang Mahamulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5).
Ayat-ayat ini merupakan ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kata pertama yang disebutkan adalah “Iqra’” atau “Bacalah.” Perintah untuk membaca ini merupakan perintah yang sarat makna dan menunjukkan pentingnya aktivitas membaca, belajar, dan mencari ilmu. Allah menekankan pentingnya belajar untuk membuka pengetahuan yang tertutup. Tanpa membaca, manusia tidak akan memiliki ilmu dan tidak akan bisa memahami kehidupan dengan lebih baik.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah).
Hadis ini menunjukkan bahwa setiap Muslim memiliki kewajiban untuk belajar dan menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Islam memandang menuntut ilmu sebagai sebuah kewajiban, karena ilmu adalah kunci utama untuk beramal dengan baik. Dengan ilmu, seseorang dapat membedakan antara yang benar dan salah, yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram.
Lebih lanjut, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Abu Dawud).
Hadis ini mengajarkan bahwa dengan mencari ilmu, Allah akan membuka jalan kemudahan untuk masuk ke dalam surga. Hal ini menunjukkan betapa besarnya pahala dan keutamaan bagi mereka yang mencari ilmu. Menuntut ilmu adalah jalan menuju surga, artinya Allah memberikan pahala besar dan kemuliaan bagi siapa saja yang berusaha belajar.
Jika kita melihat sejarah Islam, banyak sahabat dan ulama yang sangat menghargai ilmu. Mereka mengorbankan waktu, harta, dan tenaga untuk menuntut ilmu. Misalnya, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu yang dikenal sebagai “Habrul Ummah” (Cendekiawan Umat), selalu berusaha untuk memahami ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah Rasulullah wafat, ia bahkan mendatangi para sahabat senior untuk terus belajar. Begitu pula Imam Bukhari, seorang ulama besar dalam bidang hadits, yang melakukan perjalanan ke berbagai wilayah untuk mengumpulkan hadis-hadis yang sahih. Mereka mencontohkan bahwa ilmu adalah warisan paling berharga yang harus terus dijaga dan disebarkan.
Pendidikan juga penting dalam memperbaiki akhlak seseorang. Dengan ilmu, seseorang dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, serta dapat menghindari perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah. Tanpa ilmu, seseorang akan mudah tergelincir ke dalam perbuatan dosa dan kesalahan. Oleh karena itu, ilmu adalah jalan untuk mencapai akhlak yang baik dan menjadikan seseorang berakhlak mulia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah contoh utama dalam hal ini. Beliau mengajarkan kita untuk berakhlak baik dan selalu menghiasi diri dengan ilmu.
Sebagai contoh, dalam Islam kita diperintahkan untuk memiliki sifat rendah hati dan tidak sombong. Ini adalah salah satu akhlak yang baik yang diajarkan oleh Islam. Orang yang berilmu tidak akan mudah sombong karena ia mengetahui betapa kecilnya manusia dibandingkan dengan kebesaran Allah. Semakin dalam ilmu seseorang, semakin ia merasa dirinya kecil dan membutuhkan Allah. Ilmu yang sejati akan menuntun seseorang untuk merasa rendah hati dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.
Selain itu, pendidikan juga membawa perubahan sosial yang sangat signifikan. Pendidikan adalah jalan untuk membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan aman. Dalam sejarah, kita melihat bahwa masyarakat yang menghargai ilmu dan pendidikan akan berkembang dengan baik, sementara masyarakat yang mengabaikan pendidikan akan tertinggal. Dengan ilmu, manusia dapat memperbaiki sistem sosial, ekonomi, dan politik. Pendidikan memberikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menciptakan sistem yang adil dan harmonis.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).
Ayat ini menekankan bahwa perubahan suatu masyarakat dimulai dari dalam diri setiap individu. Jika setiap orang memiliki pendidikan yang baik, maka mereka akan memahami pentingnya perubahan ke arah yang lebih baik dan berupaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan makmur. Pendidikan adalah salah satu cara untuk mengubah keadaan tersebut, karena dengan ilmu, manusia memiliki kemampuan untuk merencanakan dan membangun kehidupan yang lebih baik.
Islam juga menekankan bahwa pendidikan harus disertai dengan ketakwaan kepada Allah. Ilmu tanpa ketakwaan akan menjadi sia-sia dan bahkan bisa menyesatkan. Banyak orang yang memiliki pengetahuan, tetapi jika tidak didasarkan pada iman, ilmu tersebut justru membawa mereka kepada kesesatan dan kebinasaan. Allah berfirman dalam surah Fathir ayat 28:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.” (QS. Fathir: 28).
Ayat ini menunjukkan bahwa ulama atau orang yang memiliki ilmu adalah orang yang paling takut kepada Allah. Ilmu yang benar akan menuntun seseorang untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, bukan menjauhinya. Semakin dalam seseorang memahami ilmu agama, semakin ia menyadari kebesaran Allah dan semakin ia merasa takut untuk berbuat dosa.
Pendidikan yang baik juga memberikan manfaat bagi umat manusia secara keseluruhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Thabrani).
Hadis ini mengajarkan kita bahwa ilmu tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Orang yang berilmu dan berakhlak baik akan menjadi sumber manfaat bagi keluarganya, masyarakatnya, dan lingkungannya. Dengan pendidikan, seseorang dapat memberikan sumbangsih nyata bagi umat dan bangsa. Pendidikan yang dilandasi dengan iman dan ilmu yang benar akan menciptakan manusia-manusia yang membawa maslahat bagi sesama.
Pada akhirnya, pendidikan dalam Islam bukan hanya sekadar proses intelektual, tetapi juga proses spiritual yang membentuk jiwa manusia agar selalu terhubung dengan Allah. Pendidikan akan mengantarkan seseorang untuk mengenal Tuhannya dan memahami ciptaan-Nya. Pendidikan menjadikan seseorang lebih bijaksana, lebih berakhlak, dan lebih bermanfaat bagi orang lain. Inilah yang diajarkan oleh Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memberikan petunjuk-Nya kepada kita untuk senantiasa mencari ilmu dan berpegang teguh pada ajaran-Nya. Semoga kita menjadi orang-orang yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia, serta mampu memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar kita. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Fa’tabiru Liyaulil Abshar La’allakum Turhamuun.
Untuk materi khotbah pertama sudah selesai, silakan melanjutkan rukun khotbah dengan melanjutkan duduk sejenak di antara dua khotbah. Kemudian, memulai khotbah kedua, sholawatan, dan ditutup dengan do’a.
Khotbah disampaikan di Masjid Nurul ‘Ilmi Kampus UIN Syahada, 1 November 2024.
0 Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda