Penulis:
Dr. Icol Dianto, S.Sos.I, M.Kom.I
- Dosen home pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan
- Dosen tetap Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam FDIK UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan
SAYA nyinyir sekali mengingatkan kepada mahasiswa bimbingan saya dan mahasiswa yang saya uji bahwa mereka (mahasiswa peneliti) wajib memasukkan data penelitian ke bagian bab hasil. Jumlah kutipannya pun harus memadai.
Saya ilustrasikan kasus bimbingan mahasiswa saya pagi ini, Selasa, 19 November 2024, di ruang kerja Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.
Judulnya tentang Persepsi mahasiswa terhadap konten dakwah salah satu ustad di media sosial (sengaja di sini tidak begitu lengkap judul dan tidak pula jelas identitas mahasiswanya, untuk menghindari negative perception.
Mari kita amati ilustrasi penelitian skripsi mahasiswa seperti dalam tabel 1 di bawah ini:
JUDUL |
Persepsi Mahasiswa Kampus A terhadap Konten Dakwah Ustad A di Media Sosial A |
|||
Rumusan Masalah |
Mayor: Bagaimana Persepsi Mahasiswa |
1. Apa Konteks Persepsi |
2. Apa Pengalaman Mahasiswa A terhadap Konten Dakwah tersebut |
3. Apa Tindak Lanjut Persepsi tersebut |
Teknik Pengumpulan Data |
Observasi |
Wawancara |
Dokumentasi |
|
Uji Keabsahan Data |
Triangulasi Sumber |
Triangulasi Metode |
Triangulasi Teori |
Triangulasi Peneliti |
Berdasarkan tabel ilustrasi ini ada satu rumusan masalah mayor yang sesuai dengan judul skripsi yang dimulai dengan kata “Bagaimana Persepsi Mahasiswa……” Kemudian, rumusan masalah mayor ini diperinci dengan tiga pertanyaan minor: apa konteks persepsi, apa pengalaman mahasiswa terhadap konten dakwah yang dijadikan sebagai objek persepsi, dan apa tindak lanjut yang diambil oleh mahasiswa dari hasil persepsinya terhadap konten dakwah tersebut.
Pertanyaan minor ini disusun berdasarkan pada teori persepsi yang diajukan oleh si mahasiswa peneliti. Dalam teorinya yang ditulis pada bab kedua tentang persepsi dijelaskan bahwa persepsi dipengaruhi oleh konteks tertentu dan pengalaman yang mempersepsi terhadap objek persepsi. Selain itu, persepsi memunculkan tindakan yang diambil oleh orang yang mempersepsi. Tindak lanjut dari persepsi ini menjadi penting dikaji. Lazimnya, apabila seseorang mempersepsi suatu objek dengan persepsi yang bagus dan positif maka tindak lanjut (Tindakan) dapat berupa menyenangi, menyintai, dan menjaga. Misalkan, jika A mempersepsi konten dakwah ustad B sesuatu yang positif pasti tindak lanjutnya (Tindakan yang diambil) si A akan menyenangi konten dakwah ustad B tersebut.
Saya berfokus pada bagian yang memuat bab hasil penelitian, terutama yang berkaitan dengan temuan khusus, sebagaimana lazimnya format penulisan skripsi di kampus saya mengabdi, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.
Dalam ilustrasi tadi, maka dapat kita membuat temuan khusus penelitian sebagai berikut:
TEMUAN KHUSUS
1. Persepsi Mahasiswa Kampus A Terhadap Konten Dakwah Ustad B di Media Sosial
Pada bagian ini dimulailah paragraf pembuka yang mendeskripsikan persepsi mahasiswa kampus A terhadap Ustad B. Kemudian, perkuat pernyataan tersebut dengan kutipan langsung wawancara minimal satu kutipan langsung. Perkuat wawancara dengan sumber lain, namun tidak perlu dituliskan kutipan langsungnya. Setelah mencantumkan kutipan wawancara minimal dua kutipan wawancara dari sumber yang berbeda. Mengapa harus dua dan dari sumber yang berbeda. Ini dilakukan untuk memenuhi uji keabsahan data dengan triangulasi. Jadi, minimal harus ada dua sumber berbeda yang memperkuat pernyataan kita pada paragraf pembuka tadi itu.
Setelah mencantumkan dua sumber kutipan wawancara, maka dilanjutkan dengan analisis singkat minimal satu paragraf hingga tiga paragraf. Analisis ini merupakan analisis parsial terhadap data yang ditampilkan.
Selain mencantumkan data wawancara di bagian awal tadi, maka bisa dilanjutkan langsung dengan mencantumkan hasil observasi. Hasil observasi juga disampaikan sebanyak dua kali. Ini dalam rangka implementasi uji keabsahan data observasi yang dilakukan melalui reobservation/ observasi berulang.
Hasil observasi ini juga bisa diselipkan di bagian analisis saat penulis menganalisis data wawancara seperti disebutkan tadi di atas.
Silakan amati tabel 2 berikut ini:
NO. |
LANGKAH |
KET |
1 |
Paragraf Pembuka |
Membuat paragraf deskriptif data sekira 1 hingga 2 paragraf |
2 |
Paragraf ysng berisi Kutipan Wawancara |
Mencantumkan kutipan langsung wawancara minimal 2 sumber wawancara yang menyatakan ide yang sama. Jika ada hasil wawancara yang berbeda, maka bisa juga mencantumkan kutipan wawancara sebanyak minimal 2 sumber juga. Misalnya, dua sumber menyatakan setuju/suka/positif dsj. Dua sumber menyatakan tidak setuju/ tidak suka/ negatif dsj.
|
3 |
Paragraf yang mencantumkan laporan observasi (posisinya opsional)
|
Jika alat pengumpulan data menggunakan metode observasi maka peneliti wajib melaporkan hasil observasinya.
|
4 |
Analisis data
|
Analisis data secara parsial khusus data yang telah dicantumkan pada satu topik tertentu/satu rumusan masalah tertentu. Dalam analisis ini tidak lagi mencantumkan data wawancara, karena nanti bisa repetisi/pengulangan dari tahapan nomor dua. Namun, jika tahapan nomor tiga belum dicantumkan. Peneliti bisa mencantumkan di bagian ini. Analisis data ini bukan menuliskan pendapat peneliti seenaknya saja. Namun, analisis data itu dilakukan dengan menggunakan teori dan penelitian terdahulu yang sudah dikutip. Selain itu, analisis itu dapat juga dilakukan dengan akumulasi teori-teori yang sudah dipelajari selama berkuliah. Maka, dalam menyampaikan akumulasi teori yang sudah mengalir dalam pikiran kita itu, jika digunakan untuk menganalisis data penelitian, maka usahakan bisa mencarikan sumbernya untuk disitasi.
|
Sepanjang perjalanan ini, saya dapat mengatakan penulisan laporan penelitian kita di bab empat itu sudah sangat memadai. Ini baru untuk 1 topik yang diambil dari rumusan masalah pertama. Jika pada rumusan masalah pertama itu terdapat beberapa subtopik maka lakukan langkah di atas untuk semua subtopik tersebut.
2. Konteks Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Kampus A Terhadap Konten Dakwah Ustad B di Media Sosial. Untuk menjawab rumusan masalah kedua ini tinggal peneliti melakukan langkah yang sama dengan langkah pada rumusan masalah pertama di atas.
3. Pengalaman Mahasiswa Kampus A terhadap Konten Dakwah Ustad B di Media Sosial. Untuk menjawab rumusan masalah kedua ini tinggal peneliti melakukan langkah yang sama dengan langkah pada rumusan masalah pertama di atas.
4. Tindak Lanjut dari Mahasiswa Kampus A terhadap Konten Dakwah Ustad B di Media Sosial. Untuk menjawab rumusan masalah kedua ini tinggal peneliti melakukan langkah yang sama dengan langkah pada rumusan masalah pertama di atas.
SUMBER BACAAN
Dianto, I. (2023, Februari 4). Keabsahan data penelitian kualitatif [Other]. icoldianto.web.id; icoldianto.web.id. https://www.icoldianto.web.id/2023/02/keabsahan-data-penelitian-kualitatif.html
Dianto, I. (2024). Inilah metode pengumpulan data penelitian melalui observasi. Majalah Pendidikan dan Dakwah, 1–3. https://www.majalah-mpd.com/2024/10/inilah-metode-pengumpulan-data-observasi.html
Kriyanto, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana.
Miles, M. B., & Huberman, M. (1994). Qualitative Data Analysis: An expanded Sourcebook (2 ed.). SAGE Publication Inc. https://id1lib.org/book/874803/d61f85
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta.
0 Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda