Jakarta, Majalah Pendidikan dan Dakwah – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyampaikan arah kebijakan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi dalam acara Taklimat Media 2025 pada Jumat (3/1). Dalam acara yang dihadiri oleh Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik), Menteri Satryo memaparkan paradigma baru untuk mendukung Asta Cita, 8 program hasil terbaik cepat, dan 17 program prioritas nasional.
Menteri Satryo menegaskan pentingnya pendidikan tinggi sebagai agen pembangunan nasional, dengan memaksimalkan dukungan sains dan teknologi untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami ingin memastikan pendidikan tinggi berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di masa depan,” ujar Satryo.
Peran Kemdiktisaintek dalam Asta Cita
dan Program Prioritas Nasional
Dalam visi presiden dan wakil presiden, Kemdiktisaintek berperan pada tiga poin
Asta Cita, yaitu: Memantapkan sistem pertahanan keamanan dan mendorong
kemandirian bangsa. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi,
dan pendidikan. Hilirisasi dan industrialisasi.
Kemdiktisaintek juga terlibat dalam 8 program hasil terbaik cepat, seperti meningkatkan produktivitas pertanian melalui lumbung pangan nasional, membangun sekolah unggul terintegrasi di tingkat provinsi, dan merenovasi sekolah yang membutuhkan perbaikan. Selain itu, Kemdiktisaintek berkontribusi pada 17 program prioritas, termasuk penguatan pendidikan, digitalisasi, kesetaraan gender, serta pelestarian lingkungan hidup.
“Kami juga mendukung hilirisasi dan industrialisasi berbasis Sumber Daya Alam (SDA) dan maritim, yang penting bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia,” tambah Satryo.
Wamendiktisaintek Tekankan Aspek Keberlanjutan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, menyebut bahwa program Kemdiktisaintek sangat memperhatikan aspek keberlanjutan. Ia menyoroti perlunya menyesuaikan struktur kementerian, termasuk pengelolaan staf dan sumber daya, untuk meningkatkan efektivitas kerja. “Kebermanfaatan bagi masyarakat dalam mendukung Asta Cita menjadi perhatian utama perguruan tinggi,” jelas Fauzan.
Wamendiktisaintek Stella Christie menambahkan, Kemdiktisaintek fokus membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan sains dan teknologi. Menurut Stella, Indonesia memiliki banyak ilmuwan unggul yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, dan dukungan ekosistem yang baik sangat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi mereka.
“Kita memiliki ilmuwan-ilmuwan luar biasa di seluruh pelosok Indonesia. Tantangan kita adalah menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan individu-individu ini di perguruan tinggi masing-masing,” ungkap Stella.
Pembuka Tahun dengan Optimisme. Taklimat Media 2025 menjadi ajang penting untuk memperkenalkan strategi Kemdiktisaintek di tahun 2025. Dengan kolaborasi antara kementerian, perguruan tinggi, dan masyarakat, diharapkan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan Indonesia Emas 2045.
0 Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda