Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

Gig Economy & Freelancing: Cara Gen Z Mendefinisikan Ulang Dunia Kerja



Penulis: Dea Harahap
Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan

 



Apa Itu Gig Economy?

Gig economy adalah sistem ekonomi di mana pekerjaan bersifat sementara, fleksibel, dan berbasis proyek (Gig). Orang-orang dalam sistem ini tidak terikat pada satu perusahaan secara permanen, tapi bekerja secara lepas (freelance), kontrak jangka pendek, atau part-time.

Contoh pekerjaan di Gig economy:

 

·         Desainer grafis freelance

·         Penulis konten lepas

·         Driver ojek online

·         Voice-over artist

·         Editor video untuk YouTube atau TikTok

·         Asisten virtual

 

Mengapa Gen Z Suka Gig Economy?

1.  Fleksibilitas Waktu dan Lokasi

“Kerja bisa dari mana aja, nggak harus ngantor 8 jam.” Gen Z lebih memilih pekerjaan yang fleksibel secara waktu dan tempat. Banyak dari mereka merasa bahwa kehidupan pribadi sama pentingnya dengan pekerjaan, jadi mereka ingin menjaga work-life balance.

 

2. Kebebasan dalam Menentukan Proyek

“Aku pilih proyek yang sesuai passion dan skill-ku.” Bekerja sebagai freelancer memungkinkan Gen Z untuk memilih proyek yang sesuai dengan minat mereka. Mereka tidak ingin terjebak dalam rutinitas yang monoton dan merasa lebih puas saat bisa bekerja di bidang yang mereka suka.

 

3. Penghasilan Lebih Variatif

“Kalau rajin dan kreatif, penghasilannya bisa lebih dari kerja kantoran.” Beberapa pekerjaan freelance memberi peluang pendapatan yang lebih tinggi, terutama jika mereka punya skill yang sedang banyak dicari (misalnya desain UI/UX, digital marketing, atau video editing).

 

4. Skill Upgrade yang Lebih Cepat

“Setiap proyek baru itu tantangan baru. Jadi makin berkembang.” Karena setiap pekerjaan berbeda, freelancer dituntut untuk terus belajar dan upgrade skill, sesuatu yang sangat dihargai oleh Gen Z yang haus akan pengembangan diri.


Akan tetapi, ada juga tantangannya

Meski menarik, gig economy juga punya tantangan:

·         Tidak ada jaminan gaji tetap

·         Tidak ada asuransi atau tunjangan

·         Persaingan yang ketat

·         Harus bisa mengatur waktu dan keuangan sendiri

 

Kesimpulan

Bagi Gen Z, gig economy bukan hanya tentang pekerjaan, tapi juga tentang gaya hidup dan cara mereka memaknai "kerja." Ini bukan generasi yang ingin sekadar bertahan hidup—mereka ingin hidup dengan makna, kendali, dan kebebasan.

"Aku kerja buat hidup, bukan hidup buat kerja." — Sebuah moto yang banyak menggambarkan semangat Gen Z.

Kalau kamu lagi berpikir buat nyoba kerja freelance atau mulai side hustle sendiri, mungkin inilah saatnya. Dunia kerja udah berubah, dan Gen Z ada di garis depan revolusinya.


Posting Komentar

0 Komentar

HEADLINE ARTIKEL

Cara Mengirimkan Artikel Publikasi di Majalah Pendidikan dan Dakwah